Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang maksudnya :
"Allah memandang kepada semua makhlukNya di Malam Nishfu Sya'baan, maka diampunkan dosa sekalian makhlukNya kecuali orang yang menyekutukan Allah atau orang yang bermusuhan."
[ Hadis riwayat Ibnu Majah, at-Thabrani dan Ibnu Hibban]
Malam Nishfu Sya'baan merupakan malam yang penuh rahmat dan pengampunan daripada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kenyataan ini dapat direnung kepada hadis yang diriwayatkan oleh Mu'az bin Jabal radhiallahu 'anhu di atas.
Adapun cara menghidupkan Malam Nishfu Sya'baan sebagaimana yang dilakukan sekarang ini tidak berlaku pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan zaman para sahabat. Akan tetapi ia berlaku pada zaman tabi'in dari penduduk Syam.