25 Oktober, 2011

DIARI SUBUH >>> Tepati Janji

25 Oktober 2011, jam 6.10 pagi mendengar tafsiran dan ulasan tuan imam tentang MENEPATI JANJI.

Janji memang ringan diucapkan oleh LIDAH namun berat untuk ditunaikan. Betapa banyak orang tua yang mudah menabur janji kepada anaknya tapi tak pernah menunaikannya. Betapa banyak orang yang dengan mudahnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menepatinya. Dan betapa banyak pula orang yang berhutang namun mengingkari janjinya. Bahkan meminta udzur pun tidak. Padahal, Rasulullah telah banyak memberikan teladan dalam hal ini termasuk larangan keras mengingkari janji dengan orang-orang kafir waimah sekalipun.


Perintah untuk menepati janji

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS: An-Nahl: 91

ِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوا اْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَأَوْفُوا بِعَهْدِ...

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya….”

2. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam QS: Al-Isra`: 34

 إِنَّالْعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْلا وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ
“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.”

Demikianlah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan melaksanakan janjinya. Hal ini mencakupI janji seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji hamba dengan hamba, dan janji atas dirinya sendiri seperti nazar. Masuk pula dalam hal ini apa yang telah dijadikan sebagai persyaratan dalam akad pernikahan, akad jual beli, perdamaian, gencatan senjata, dan seumpamanya.


Tiada ulasan: