09 Julai, 2012

ISNIN .... ada apa padanya

PERTAMA, sakit merupakan kesempatan untuk beristirahat. Kecendrungan manusia saat sehat adalah memperlakukan tubuhnya laksana robot. Ia terus bekerja demi mengejar kenikmatan dan kesenangan material tanpa henti dan tanpa memperhatikan kesihatan diri sendiri. Ia tidak menyedari bahwa otot-otot yang ada dalam tubuhnya memiliki keterbatasan.

Maka ketika seseorang sakit, ia memperoleh kesempatan untuk beristirehat, sambil melakukan introspeksi dan berpikir untuk memperbaiki pola hidupnya setelah ia sembuh nanti.

KEDUA, sakit merupakan pendidikan. Ketika seseorang sakit parah, ia akan memahami betapa mahalnya nilai kesihatan. Ia pun rela mengeluarkan segala yang ia miliki demi kesembuhan penyakitnya.

Ketika seseorang sakit, ia akan meresakan betapa nikmatnya selalu ditemani, dilayani, disediakan makanan, dan yang paling nikmat dihibur. Maka, setelah sembuh nanti, ia akan tahu apa yang harus ia lakukan ketika orang lain yang sakit.

KETIGA, sakit merupakan teguran atas kesombongan manusia. Ketika sihat, manusia terkadang bertingkah seolah-olah dialah yang paling gagah, paling berkuasa dan paling berpengaruh. Tapi ketika sakit menderanya, segagah apapun menusia, sebesar apapun manusia dan sebesar apapun pengaruhnya, ia tidak dapat beranjak dari tempat tidurnya. Ketika itu, ia tidak lebih dari tulang dan darah yang dibungkus kulit.

KEEMPAT, sakit merupakan kesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh yang soleh, orang sejahat apapun ketika sakit parah tak bisa berbuat apa-apa. Tangannya tidak ringan lagi. Mulutnya tak mampu mencacimaki lagi. Yang ada hanyalah penyesalan dan penyesalan.

Di samping itu, sakit yang diderita manusia merupakan kesempatan untuk memohon ampun atas dosa-dosanya. Dalam hadits diterangkan. “Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, sakit, kebingungan, kesedihan hidup, atau bahkan tertusuk duri, kecuali Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Muttafaq Alaih).

KELIMA, sakit merupakan kesempatan untuk memperbaiki hubungan keluarga dan sosial. Ketika seseorang sakit, kerabat dekat akan semakin dekat, kerabat jauh akan menjadi dekat dan yang kenal akan semakin akrab. Ketika seorang anak sakit, orang tua akan semakin sayang dan perhatian terhadap anaknya. Sebaliknya, ketika orang tua sakit, sang anak akan semakin sayang dan hormat kepada orang tuanya.

Alangkah mulianya Allah yang telah meciptakan segala-galanya tanpa sia-sia. Hanya satu sakit yang Dia timpakan kepada manusaia. Akan tetapi, begitu banyak kebaikan yang dikandungnya. Kebaikan bagi si sakit yang sabar, kebaikan bagi orang tua dan keluarga yang melayani, kebaikan bagi masyarakat yang berbondong-bondong menjenguk, kebaikan bagi semua doa yang terucap

ISNIN ... apa ada padanya

Daripada Abu Qatadah al-Ansari berkata: 

Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang kelazimannya berpuasa pada setiap hari Isnin. Maka baginda bersabda: "Padanya aku dilahirkan dan padanya wahyu pertama diturunkan kepada ku".

( HR : Muslim )

1) Merayakan maulid rasul termasuk dalam rangka memuliakan Rasulullah SAW dan sesiapa yang meraikannya diberikan pahala oleh Allah SWT. Begitu juga menyambut hari-hari kebesaran Islam yang lain seperti Maal Hijrah, Nuzul al-Quran, Hari Raya Puasa dan Haji, Nisfu Syaaban dan sebagainya.

2) Allah SWT berfirman dalam surah al-Haj ayat 32 yang maksudnya : "..dan sesiapa yang menghormati syiar-syiar agama Allah, maka (dialah orang yang bertaqwa) kerana sesungguhnya perbuatan itu adalah satu kesan daripada sifat-sifat hati yang bertaqwa kepada Allah"

3) Rasulullah SAW adalah merupakan syiar atau tanda kebesaran Allah SWT kerana dengan kelahiran Rasulullah SAW, dunia mengetahui tentang keesaan Allah SWT. Sesungguhnya Allah menyuruh kita mengambil pengajaran di atas peristiwa keputeraan Rasulullah SAW ini kerana ia akan memperkukuhkan keimanan dan kecintaan kita terhadap diri baginda dan meneruskan perjuangannya serta tidak melupakan ajaran dan sunahnya.

4) Mengucapkan selawat ke atas Nabi SAW seperti dalam majlis maulidurrasul adalah amalan yang amat digalakkan dalam Islam kerana Allah sendiri telah berfirman yang maksudnya "Sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat ke atas Nabi. Wahai orang beriman, hendaklah kalian berselawat baginya dan mengucapkan salam penghormatan kepadanya." (Al-Ahzab:56)

5) Ulama telah sepakat memandang baik amalan menyambut maulidurrasul SAW. Di Malaysia, era 50an hingga 80an sambutan ini dilakukan dengan cara tradisional seperti berzanji, tilawah al-Quran, tahlil dan sebagainya. Namun perkembangan semasa telah mempengaruhi acara sambutan tersebut kepada bentuk baru seperti dengan mengadakan nasyid, forum, ceramah, perarakan dan sebagainya. Tujuannya tidak lain melainkan untuk memperingati, mengagungkan, dan memuliakan Rasulullah SAW.